Saleum Teuka Syedara

Belajar Dakwah Bersama Dai Muda

Kamis, 21 Juli 2011

sang KORUPTOR

sang KORUPTOR
Koruptor adalah perusak, penghancur, dan pengacau negara, bangsa dan agama di tanah air kita. Rasa-rasanya, koruptor di bangsa yang beragam etnis ini tidak akan hilang (sudah mendarah daging). Bentuk korupsi yang dilakukan pun beragam, ada yang satu juta, dua milyar, 3 triliun bahkan lebih. Nauzubillah!. Sang koruptor pun mulai dari RT, RW, Lurah, Geuchik (baca:aceh), Camat, Bupati/Walilota, Gubernur sampai ke orang nomor satu di Republik Indonesia. Sehingga ada yang nyeleneh bahwa NKRI bukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun NKRI adalah Negara Koruptor Indonesia. masya Allah!!.
Sangat sadis, sedih dan pilu ketika melihat, meneliti dan mengkaji perilaku para pemegang kekuasaan di bangsa ini. Kekuasaan hanya dijadikan untuk "memperbesar" perut sendiri, tidak pernah melihat kemelaratan dan masalah yang dihadapi rakyat. Bahkan yang mereka pikirkan bukan lagi kepentingan rakyat namun hanya kepentingan pribadi dan golongan semata. alm KH. Zainuddin MZ dalam ceramahnya yang terakhir di TVone mengatakan: Jihad yang paling besar di bangsa Indonesia ini adalah melawan Koruptor. Koruptor jauh lebih jahat dibandingkan dengan TERORIS
Koruptor cara membunuh orang adalah dengan: dikurusin dulu, dibuat lapar sehingga lama-lama mati, ungkap sang alm Kyai. 
Apa hukum yang pantas diberikan kepada koruptor?? ??? menurut hemat penulis, Koruptor jangan dihukum mati, karena tidak membuat jera bagi sang pelaku. Salah satu fungsi menjatuhkan hukum adalah untuk membuat pelakunya jera dan menjadi pelajaran bagi calon-calon pelaku yang lain. Hukum yang efektif adalah, Nabi SAW bersabda: Jika fatimah anakku mencuri maka akan ku potong tangannya". Itulah hukum yang efektif, Koruptor dan pencuri sama-sama mengambil harta (uang) orang lain. Jatuhnya hukum potong tangan ketika hasil curiannya mencapai satu dinar. Satu dinar bila dijumlahkan dengan rupiah +- Rp 1.900.000,00. Coba kita bayangkan berapa uang yang para koruptor ambil di kas negara, lebih dari itu. Usulan: para koruptor sebenarnya bukan tangan yang dipotong namun DI CINCANG habis. Ayo kita cincang mereka......!!!!!! 
Oleh karenanya, bila bangsa ini menerapkan hukum al-Quran dan as-Sunnah penulis yakin bangsa ini akan bebas dari koruptor. Namun sayang mereka mengedepankan hukum buatan manusia, hukum bisa di jual beli. Bila bersalah yang miskin maka akan di hukum namun bila orang kaya bersalah dilindungi. Hukum di bangsa ini bagaikan Pisau (Tajam kebawah namun tumpul keatas), bilang sang Kyai. 
Semoga tulisan ini akan menjadi bahan renungan bagi kita semua, amin...!!!

Senin, 18 Juli 2011

Marhaban ya Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan itulah yang sering terdengar dan tertulis di spanduk ketika Ramadhan tiba. Para da'i mulai mempelajari kembali tentang Bulan Agung itu untuk persiapan Kultum, Ceramah, Dakwah ketika terawih tiba. Surat al-Baqarah ayat 183 kembali di hafal oleh seluruh pengisinya. Kemungkinan besar datang bulan itu tepat 1 agustus 2011 ( kita tunggu saja pengumuman pemerintah). 
Pertanyaannya adalah: apa yang telah kita persiapkan untuk menjemput bulan yang penuh rahmat itu? seandainya belum, maka mari kita persiapkan semua itu untuk menggapai hasil dan pahala yang melimpah dari ibadah yang akan kita lakukan nantinya. Kembali sejak dini kita mengingat, membaca dan menghayati mulai dari yang merusak ibadah puasa dan kegiatan-kegiatan sunnah lainnya. 
Jangan jadikan bulan Ramadhan tahun ini sama hasilnya bak Ramadhan tahun lalu. Mari kita perbaiki dan instrospeksi kesalahan apa saja yang pernah kita lakukan di tahun lalu. Mari sambut Ramadhan itu sejak dini dengan tanda-tanda ibadah wajib dan sunnah selalu kita lakukan hingga saat ini.
Ingat hadist Rasul: "Berapa banyak orang yang puasa namun mereka tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan haus dahaga saja". Ingat saudaraku, kata Rasul: " seandainya manusia tahu apa kelebihan bulan Ramadhan maka dia akan bercita-cita bahwa semua bulan adalah Ramadhan". 
Mari sambut Ramdhan dengan Iman dan Taqwa.

Rabu, 06 Juli 2011

Konsep Dakwah alm KH Zainuddin MZ

Konsep Dakwah alm KH Zainuddin MZ

Hari selasa, 05 Juli 2011 sekitar jam 9.20 WIB umat Islam kembali berduka. Meninggalnya seorang Kyai besar di mata masyarakat dan dijuluki Da’i Sejuta Umat. Beliau adalah panutan dan contohan bagi para Da’i muda saat ini. Bahkan suara, logat, gaya bicara dititu oleh penggemarnya. Salah satunya adalah “BETUL” dan yang lainnya, hal ini tiru oleh seorang komedian bernama Kiwil. Namun, kita berdo’a semoga amal baik beliau diterima Allah SWT dan diampuni segala dosanya, amin. Oleh karenanya penulis ingin memaparkan konsep dakwah Da’i Sejuta Umat ini:

alm KH Zainuddin MZ adalah da’i yang padanya terkumpul kehebatan tiga orator besar Indonesia. Ia bisa menjadi singa seperti Soekarno, mampu mewarisi kehalusan bahasa seperti Buya Hamka dan sanggup bermain logika seperti Idham Kholid.

Dalam berdakwah alm KH Zainuddin MZ lebih banyak menggunakan pendekatan humanistis (kemanusiaan) artinya dalam berdakwah ia lebih banyak menyentuh, bukan menyinggung, mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ibarat mencubit tetapi tidak terasa sakit. Pendekatan ini sebenarnya aplikasi dari metode yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam berdakwah.

Selain menggunakan metode humanistis tersebut, alm KH Zainuddin MZ dalam berdakwah menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, karena itu titik sentralnya dalam berdakwah adalah pesan dakwah harus mengena, sampai pada sasaran.

Hal ini terbukti dengan merasa hausnya umat atas siraman rohani yang ia sampaikan.

Materi Dakwah alm KH Zainuddin MZ

Materi dakwah K.H. Zainuddin M.Z. ada pada tiga masalah pokok dan mendasar bagi umat Islam yaitu keimanan, ukhuwah Islam dan pada prestasi ibadah. Keberhasilan alm KH Zainuddin MZ. dalam berdakwah, karena ia mampu mengaktualisasikan dan menterjemahkan konsep-konsep Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari ( tekstual dan kontekstual ).

Disamping itu ia menjadikan agama dalam dakwahnya sebagai solution(memberi jawaban) terhadap problem yang dihadapi umat.

Beberapa sebab yang dapat menjadikan dakwah alm KH Zainuddin MZ dapat dengan mudah diterima oleh umat antara lain:
1. Materi dakwahnya up to date, mampu memberi jawaban terhadap masalah yang dihadapi umat. Untuk merangsang rasa ingin tahunya untuk selalu mengikuti dan pada akhirnya umat tersentuh dengan nilai-nilai Islam yang ia sampaikan. Jika umat tersentuh (bukan tersinggung) maka pasti akan mendekat.
2. Materi khutbahnya sesuai dengan daya tangkap atau kemampuan umat sebagai penerima dakwah. Barangkali ia berpegang pada sabda rasulullah SAW: “Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan daya tangkap mereka”. Dalam menyampaikan materi dakwah, alm KH Zainuddin MZ mampu memilah dan memilih materi sesuai dengan penerima dakwah, karenanya setelah umat menerima dakwah tidak sedikit yang tadinya mereka jauh dari agama Islam menjadi dekat, bahkan siap berjuang, berkorban untuk Islam.
3. Materi dakwahnya disampaikan dengan hati yang ikhlas, alm KH Zainuddin MZ mempunyai prinsip bahwa sesuatu yang keluar dari hati, insya’Allah akan sampai ke hati, dakwah yang disampaikan dengan hati yang tulus dan ikhlas akan mudah diterima oleh umat.

Disamping beberapa sebab diatas, kelebihan yang menyebabkan keberhasilan dakwah alm KH Zainuddin MZ antara lain: mampunya ia menerapkan teori dalam praktek dakwah. Ia mengatakan bahwa seorang da’i harus bermata setajam Rajawali, berhati sepeka radar, berkaki sekuat bionik dan bertangan sehalus seniman. Semua yang dikatakan tersebut, ia miliki dan ia terapkan sebagai seorang da’i. Inilah teori dakwah beliau:
a. alm KH Zainuddin MZ : bermata setajam Rajawali artinya ia sanggup dan mampu mengamati gejala-gejala yang terjadi di masyarakat, lalu atas dasar pengamatan itu ia menyusun konsep apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
b. alm KH Zainuddin MZ : berhati sepeka radar, artinya ia mempunyai sandaran vertikal yang kuat, maka hati akan hidup dan hati yang hidup akan mampu mendeteksi persoalan, sehingga secara naluriah ia akan dapat memilah dan memilih materi yang bermanfaat bagi agama dan umat.
c. alm KH Zainuddin MZ : berkaki sekuat bionik, artinya ia sanggup mengendalikan diri tidak hanyut oleh gambaran-gambaran yang enak dan gemerlapan. Ia sanggup menghadapi berbagai tantangan.
d. alm KH Zainuddin MZ : bertangan sehalus seniman, artinya ia sanggup mengadakan pendekatan dengan berbagai pihak atau kalangan, sanggup mengadakan pendekatan yang sifatnya manusiawi, ibarat mencubit tapi tidak terasa sakit.
Hanya ini yang dapat penulis sajikan, semoga bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca yang budiman. (Ringkas dari Buku Keberhasilan Dakwah alm KH Zainuddin MZ)

Selasa, 05 Juli 2011

Puisi untuk alm KH.Zainuddin MZ.

Sabda Rasul:"Ulama adalah Pewaris Para Nabi" (al-Hadist)
Puisi untuk alm KH Zainuddin MZ
.....
Wahai sang motivator dan inspirasi umat,
engkaulah yang telah menjadikan ku bersemangat dalam berdakwah,
memang, engkau pantas menjadi sang DA'I SEJUTA UMAT,
ceramahmu yang humanis,
ceramahmu yang jenaka,
ceramahmu yang selalu menginspirasi,
membuat segalanya menjadi kenangan,

Memang,
engkau tak akan tergantikan,
engkau akan ku jadikan motivator ku selamanya,
jasamu akan terus ku kenang,
semoga diri ku ini akan menjadi penerusmu,

umat bersedih,
umat menangis atas kehilanganmu,
namun, umat tak akan melupakanmu,

begitu banyak jamaah, teman, kerabat, keluarga dan penggemarmu,
ketika jenazahmu di usung ,
membuat diri ini menangis,,
oh, motivatorku,
semoga dengan semangatmu aku akan mengikuti langkahmu,,

walau tak ketemu,
namun cukup kaset dan layar kaca,
mempertemukanmu dengan umat ini,

selamat jalan ku ucapkan kepadamu wahai motivator dan inspirasiku,,
semoga Allah menerima apa yang engkau lakukan selama ini,
amin, Allahu Yarham,,,

Senin, 04 Juli 2011

Metode Menghafal al-Quran

Metode Menghafal al-Quran
Dalam menghafal al-Quran seseorang memiliki metode dan cara yang berbeda. Namun, apapun metode yang dipakai tidak akan terlepas dari pembacaan yang berulang-ulang sampai dapat mengucapkannya tanpa melihat (menutup) mushaf sedikitpun.
Proses menghafal al-Quran dilakukan melalui proses bimbingan seorang guru Hafizh. Proses bimbingan diantaranya sebagai berikut:
1. Bin-Nazhar
Yaitu membaca dengan cermat ayat-ayat al-Quran yang akan dihafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang. Proses bin-nazhar ini hendaknya dilakukan sebanyak mungkin atau empat puluh satu kali seperti yang biasa dilakukan oleh para ulama terdahulu. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang lafazh maupun urutan ayat-ayatnya. Agar lebih mudah dalam proses menghafalnya, maka selama proses bin-nazhar ini diharapkan calon hafizh juga mempelajari makna dari ayat-ayat tersebut.
2. Tahfizh
Yaitu menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat al-Quran yang telah dibaca berulang-ulang secara bin-nazhar tersebut. Misalnya: menghafal satu baris, beberapa kalimat, atau sepotong ayat pendek sampai tidak ada kesalahan. Setelah satu baris atau beberapa kalimat tersebut sudah dapat dihafal dengan baik, lalu ditambah dengan merangkaikan baris atau kalimat berikutnya sehingga sempurna.
Kemudian rangkaian ayat tersebut dan diulang kembali sampai dapat dihafal dengan sempurna. Setelah materi satu ayat sudah bisa dihafal dengan lancar kemudian pindah kepada materi yang berikutnya. Untuk merangkaikan hafalan urutan kalimat dengan ayat yang benar, setiap selesai menghafal materi ayat berikutnya harus selalu diulang-ulang dari ayat pertama dirangkaikan dengan ayat kedua dan seterusnya. Setelah satu halaman selesai dihafal, diulang kembali dari awal sampai tidak ada lagi kesalahan, baik lafazh maupun urutan ayatnya.
Setelah halaman yang ditentukan dapat dihafal dengan baik dan benar, lalu dilanjutkan dengan menghafal halaman berikutnya. Dalam hal merangkaikan hafalan perlu diperhatikan sambungan akhir halaman tersebut dengan awal halaman berikutnya, sehingga halaman tersebut akan terus sambung-menyambung.
Karena itu, setiap selesai satu halaman perlu juga diulang dengan dirangkaikan dengan halaman-halaman sebelumnya.
3. Talaqqi
Yaitu menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang guru atau instruktur. Guru tersebut haruslah seorang hafizh al-Quran, telah mantap agama dan ma’rifatnya serta dikenal mampu menjaga dirinya. Proses talaqqi ini dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan seorang calon hafizh dan mendapatkan bimbingan seperlunya. Seorang guru hafizh juga hendaknya yang benar-benar mempunyai silsilah guru sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Takrir
Yaitu mengulang hafalan atau men-sima’kan hafalan yang pernah dihafalkan atau sudah dihafalkan dan pernah di-sima’-kan kepada guru tahfizh. Takrir dimaksudkan agar hafalan yang pernah dihafal tetap terjaga dengan baik. Selain dengan guru, takrir juga dilakukan sendiri-sendiri dengan maksud melancarkan hafalan yang telah dihafal, sehingga tidak mudah lupa. Contohnya: pagi hari untuk menghafal materi hafalan baru, dan sore harinya untuk men-takrir-kan materi yang sudah dihafal.
5. Tasmi’
Yaitu memperdengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada perseorangan maupun kepada jamaah. Dengan tasmi’ ini seorang penghafal al-Quran akan diketahui kekurangan pada dirinya, karena bisa saja ia lengah dalam mengucapkan huruf atau harakat. Dengan tasmi’ seseorang akan lebih berkonsentrasi dalam hafalan.
Metode yang dikenal untuk menghafal al-Quran ada tiga macam:
a. Metode seluruhnya, yaitu membaca satu halaman dari baris pertama sampai akhir secara berulang-ulang sampai hafal.
b. Metode bagian, yaitu orang menghafal ayat demi ayat atau kalimat demi kalimat yang dirangkaikan sampai satu halaman.
c. Metode campuran, yaitu kombinasi antara metode seluruhnya dengan metode bagian. Mula-mula dengan membaca satu halaman berulang-ulang, kemudian pada bagian tertentu dihafal tersendiri. Kemudian diulang kembali secara keseluruhan. Dan metode inilah yang sering dipakai oleh kebanyakan hafizh (penghafal) al-Quran.
Hanya ini yang dapat saya (adnan yahya) sampaikan, semoga bermanfaat dan berguna bagi penulis pribadi dan pembaca yang budiman. Amin… wallahu’alam!

Minggu, 03 Juli 2011

Keutamaan membaca al-Quran

Keutamaan membaca al-Quran
Al-Quran yang berada di tangan kita saat ini telah melewati waktu selama sekitar 14 abad, terhitung sejak Nabi SAW menjadi Nabi. Beliau diangkat menjadi Nabi sekitar tahun 611 M. Jika dihitung dengan tahun Hijriah, maka mushaf ini sudah berumur sekitar 1423 tahun. Menariknya adalah selama itu belum ada perubahan sedikitpun tentang keaslian dan keotentikan al-Quran. Kenapa dan mengapa?? karena Allah SWT telah berfirman:
  
Artinya:”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (al-Hijr:9).
Dalam ayat ini dan beberapa ayat yang lain bahwa, Allah SWT menjamin kemurnian dan keasliannya. Namun demikian, al-Quran adalah kalam Allah SWT yang didalamnya mengandung dan membahas berbagai aspek kehidupan manusia. Maka membacanya pun dianggap suatu amal ibadah. Rasul bersabda: “ Barangsiapa membaca satu huruf dari al-Quran, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf”. (HR.at-Tirmidzi dan Ibnu Mas’ud). Subhanallah! Membaca alif lam mim kita sudah mendapatkan 30 (tiga puluh) kebaikan, jika kita membacanya dengan niat ikhlas karena Allah semata.
Coba jika anda ahli matematika, ketika kita membaca Bismillahirrahmanirrahim yang didalamnya terdapat 19 (Sembilan belas) huruf, kalikan berapa pahala yang akan kita dapatkan. Subhanallah! Namun jika kita membaca 30 (tiga puluh) juz yang didalamnya ada 6236 ayat, kemudian hitung berapa huruf didalamnya dan kalikan berapa pahala yang akan kita dapatkan. Subhanallah! Allah SWT berfirman:
  
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (al-Fathir:29-30).
Mari kita lihat beberapa hadist Rasul SAW yang mengungkapkan tentang keutamaan membaca al-Quran:
1.      Sebaik-baik kamu adalah orang yang membaca al-Quran dan mengajarkannya”. (HR.Bukhari).
2.      “Orang yang membaca al-Quran dengan mahir, ia akan bersama malaikat yang mulia. Sedangkan orang yang membaca al-Quran masih terbata-bata masih ada nampak kesulitan, maka ia memperoleh dua pahala”. (HR.Bukahri dan Muslim).
3.      Seorang mukmin yang mampu membaca al-Quran laksana buah jeruk; aromanya wangi dan manis rasanya. Sementara orang mukmin yang tidak membaca al-Quran laksana buah kurma; tidak beraroma meskipun manis rasanya. Orang munafiq yang mampu membaca al-Quran laksana bunga; aromanya semerbak tapi pahit rasanya. Adapun orang munafiq yang tidak mampu membaca al-Quran bagaikan pare; tidak beraroma dan pahit rasanya”. (HR.Bukhari dan Muslim).
4.      “Sesungguhnya dengan kalam ini (al-Quran) Allah SWT mengangkat derajat umat dan merendahkannya yang lainnya”. (HR.Muslim).
5.      “Bacalah al-Quran, karena pada hari kiamat ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya”. (HR. Muslim).
6.      “Seseorang tidak boleh hasud kecuali dalam 2 (dua) hal: Pertama, kepada seseorang yang telah Allah berikan al-Quran dan menyibukkan diri dengannya siang dan malam. Kedua, kepada orang yang telah diberi harta oleh Allah dania sibuk memberikan infak siang dan malam”. (HR. Muslim).
Hasud adalah sikap seseorang yang mengharapkan agar nikmat diterima oleh orang lain hilang daripadanya, dan itu diharamkan oleh agama Islam. Sedangkan hasud yang terdapat dalam hadist di atas adalah yang terkenal dengan Ghibah, yaitu seseorang yang ingin memperoleh kebaikan seperti yang diperoleh orang lain, tanpa berkeinginan nikmat yang diterima orang lain itu hilang darinya. Hasud ghibah tersebut diperbolehkan dalam Islam.
7.      Hadist Qudsi: Allah SWT berfirman:”Siapa yang menyibukkan diri dengan al-Quran dan ber-zikir kepada-Ku (sehingga lupa) tidak meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan yang lebih baik dari yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Keutamaan kalam Allah dibandingkan dengan yang lainnya, laksana keutamaan Allah dibandingkan dengan para makhluk-Nya”. (HR.at-Tirmidzi).
8.      “Orang-orang yang mulutnya tidak pernah membaca al-Quran laksana ruamh tua tak terawat yang ditinggalkan penghuninya”. (HR.at-Tirmidzi).
9.      “Dikatakan kepada pemilik (pembaca-penghafal) al-Quran, ‘Bacalah, lembutkan dan tartilkanlah layaknya engkau bacakan di dunia. Kedudukanmu adalah pada ayat-ayat terakhir yang engkau baca”. (HR.Abu dawud,at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
10.  “Siapa yang membaca al-Quran serta berusaha mengamalkannya, maka kelak di hari kiamat kedua orang tuanya akan diberi mahkota yang bersinar lebih baik daripada sinar matahari di dunia. Bagaimana menurutmu orang yang mampu melaksanakan hal ini?”. (HR.Abu dawud).
11.  “Bacalah al-Quran, karena Allah tidak akan menyiksa hati yang menjaga al-Quran. Al-Quran ini benteng Allah; siapa yang masuk kedalamnya akan aman. Dan berilah kabar gembira kepada siapa saja yang mencintai al-Quran”. (HR. ad-Darimi).
12.  “Orang yang paling berhak menjadi imam suatu masyarakat adalah yang paling baik membaca al-Quran”. (HR. Muslim).
Para ulama sepakat bahwa membaca al-Quran adalah lebih utama dibandingkan membaca tasbih, tahlil maupun zikir-zikir lainnya. Membaca al-Quran adalah zikir yang paling baik. Allah SWT berfirman:
  
Artinya:”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (ar-Ra’du:28)
Oleh karenanya penulis (adnan yahya) mengajak diri pribadi dan pembaca yang budiman, mari kita jadikan al-Quran sebagai sahabat kita. Dengan demikian dia (al-Quran) akan menemani kita hidup di dunia dan di akhirat kelak. Amin, Wallahu’alam!




Sabtu, 02 Juli 2011

Chaiya-Chaiya

CHAIYA-CHAIYA
Berita yang sangat menghebohkan saat ini videonya Briptu Norman Kamaru, salah satu anggota Brimob Gorontalo dengan pangkat Brigadir Satu. Video yang dimasukkan kedalam youtube itu tertanggal 29 maret 2011 telah dilihat oleh ribuan masyarakat Indonesia. Dengan lagu India tersebut yang dinyanyikan oleh Syahrul Khan diperagakan oleh Briptu Norman dengan gerakan yang persis sama. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia adalah pencinta lagu India sejak tahun 80-an. Hingga saat ini lagu India masih berbekas dipikiran masyarakat Indonesia.
Maka tak heran, lewat youtobe Briptu Norman telah menyihir sebagian masyarakat Indonesia ini. Tidak bisa dipungkiri kenapa masyarakat kita menyukai lagu India? Ada apa di balik itu semua? Tentu bangsa yang mayoritas Islam ini hidup dengan berbagai macam agama atau dikenal dengan masyarakat plural. Sejarah Islam pertama masuk ke Indonesia adalah lewat para Gujarat atau pedagang Arab, Cina, Eropa dan India waktu itu. Mereka mampu menyebarkan Islam lewat dagangan dan boleh jadi lewat keseniaan yang dibawanya. Kita lihat para wali songo juga menyebarkan Islam lewat kesenian, wayang dengan macam bentuk  bisa menarik simpati masyarakat terhadap Islam.
Maka, hingga saat ini ribuan masyarakat non-Islam berbondong bondong masuk Islam. Ini banyak disebabkan oleh, Islam tidak dikembangkan dengan kekerasan, pedang, dan tumpahan darah. Namun, dikembangkan dengan jalan dakwah dan jalur damai. Dengan Chaiya-chaiya itu pula, saat ini telah merubah pola pikir masyarakat tentang polisi dan sejenisnya. Yang biasanya Brimob identik dengan kekerasan, tegas, dan “sangar” namun, paradigma itu telah dibalikkan oleh sang Briptu. Dengan hanya 6 menit 20 detik itu masyarakat sudah mulai lega dan senang dengan hal itu. Boleh jadi tahun ini banyak masyarakat yang berbondong bondong memasukkan anaknya menjadi polisi, Brimob dan sejensnya.
Mengenai hal itu, manusia banyak kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dengan kelebihan itu dia mengeskpresikan diri seperti Briptu Norman, dan pula dengan kelemahan akan menjadi kekuatan untuk menjadi menunjang segala sesuatu yang diinginkan. Dengan kedua itulah kita hidup berdampingan dengan masyarakat lain dan ini identik dengan “masyarakat sosial”. Yakni, masyarakat yang tidak bisa hidup sendirian, harus selalu ada bantuan dan kasih sayang dari orang lain baik itu tetangga, karib kerabat dan orang orang yang terdekat.
Bakat keartisan dalam jiwa seseorang tidak bisa terlepas begitu saja. Manusia akan mengeskpresikan hal itu dimana saja dan oleh siapa saja. Baik itu dia polisi, pejabat, TNI dan masyarakat sipil sekalipun. Maka tak heran kita lihat bahwa, berapa banyak orang saat ini yang sudah terkenal “gara-gara” dunia maya lewat youtobe. Mulai dari Cinta Jojo, Udin sedunia, Briptu Norman dan masih banyak yang lainnya. Dan dapat pula dipastikan bahwa akan ada yang menyusul mereka-mereka yang sedang naik daun itu.
Sebuah bakat jika tidak dikembangkan dengan baik, bakat tersebut akan terpendam dan akan hilang begitu saja tanpa disadari. Maka, mahasiswa yang ideal mereka yang bisa mengembangkan dan mengeskpresikan bakat melalui berbagai apapun. Dengan demikian, apa yang akan dicita-citakan oleh seseorang akan tercapai dengan sendirinya. Maka dengan itu kita sangat mengharapkan, seorang mahasiswa ideal mereka bisa kritis dan solutif dalam berbagai fenomena yang muncul dimasyarakat. Karena dengan itu, orang akan menjadi simpati dan tertarik dengan mahasiswa. Dan akan merubah pola pikir masyarakat bahwa, yang namanya mahasiswa tidak identik dengan demo dan demo.(Ditulis oleh: Adnan/KPI/UMY. Hp: 085277059370).

Sehat atau Sakit???

Sehat atau Sakit???
الحمد لله رب العالمين , السلام عليك يا محمد وعلى أله وصحبه اجمعين وبعد :
Hidup merupakan anugerah Allah SWT yang diberikan kepada makhlukNYA. Sakit pula karunia Allah SWT yang diberikan kepada makhlukNYA yang hidup. Orang sehat harus bersyukur dan orang sakitpun harus bersyukur. Karena kedua-duanya adalah karunia Allah SWT. 
Dibalik kesehatan dan sakit kita tentunya ada hikmah yang boleh jadi manusia tidak tahu apa sebenarnya yang diinginkan Allah SWT. Orang yang selalu sehat pasti tidak bisa menikmati dan mensyukuri nikmat sehat. Sehingga Allah SWT memberikan sakit, dengan sakit itu manusia akan tahu diri (introspeksi/muhasabah). Coba kita renungkan, apabila Allah SWT hanya menciptakan sehat selamanya atau sebaliknya, tentu dunia tidak akan terasa indah.
Begitu pula seandainya yang ada didunia ini warna hitam semua, kaya semua, cantik semua, pejabat semua, tentu dunia akan tidak terasa indah. Manusia hanya bisa mensyukuri apa yang telah ada dan berusaha (ikhtiar) dengan segala upaya dan tenaga. Seorang manusia hanya bisa ber-Huznuzan ( berprasangka baik) terhadap apa yang dialaminya.
Namun, dibalik itu semua. Penulis ingin menyampaikan apa sebenarnya ciri-ciri orang yang sehat jiwa. Seseorang dikatakan jiwanya sehat minimal mengandung atau memiliki 3 (tiga) unsur:
a.      Sadar
Sadar adalah sesuatu yang dimiliki oleh orang yang sehat jiwa. Orang gila adalah orang yang tidak sadar (tidak memiliki kesadaran). Apa yang dia lakukan benar atau salah mereka tidak memikirkannya. Seorang muslim yang sehat jiwa, mereka tahu apa kewajiban, hak dan hasil yang didapat dari apa yang dia lakukan (amal). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang itu jiwanya sehat. Namun sebaliknya, muslim yang tidak sadar akan kewajibannya adalah muslim yang sakit jiwa.
Para muazzin mengumandangkan azan di mesjid, lalu seorang muslim mendengarkannya. Muslim tersebut meninggalkan rapat, pekerjaan, dan tugasnya untuk memenuhi seruan azan itu. Maka muslim tersebut adalah muslim yang sadar (sehat jiwa). Namun sebaliknya, seandainya mereka mendengarkan azan namun sibuk dengan pekerjaannya mereka termasuk orang yang tidak sadar alias sakit jiwa.
Seorang mahasiswa sadar akan ke-mahasiswa-annya. Mereka benar-benar menggunakan “titel” mahasiswa sebagai ajang mengembangkan potensi. Bukan hanya tahunya demo, gertak, dan membuat orang lain sakit hati.
Jadi, sadar adalah kepunyaan orang-orang yang jiwanya sehat, bukan malah sebaliknya.
b.       ( مناسب )Sesuai
Tanda seseorang sehat jiwa adalah sesuai. Apa yang dia lakukan sesuai dengan semestinya. Sesuai pada tempat, situasi dan kondisinya. Contoh: pakaian ke pasar jangan digunakan untuk pakaian shalat, Baju yang digunakan dikamar tidur jangan digunakan diluar kamar tidur, Baju yang digunakan dikamar mandi jangan digunakan didepan umum, pakaian “dalam” jangan digunakan menjadi pakaian luar, semuanya itu dinamakan dengan sesuai alias orang tersebut bisa dikatakan jiwanya sehat.
Namun sebaliknya, jika pakaian ke pasar digunakan untuk shalat, baju di kamar tidur digunakan diluar kamar, baju dikamar mandi digunakan didepan umum dan pakaian “dalam” digunakan di luara maka, ini namanya tidak sesuai alias sakit jiwa.
Renungkan, berapa banyak mahasiswa yang menggunakan pakaian “dalam” menjadi pakaian luar??, mereka mondar-mandir didalam mesjid (Rumah Allah) apakah pantas??. Mereka menggunakan pakaian mandi didepan umum?? Apakah pantas terjadi dikampus yang UNGGUL dan ISLAMI???.
Jadi, orang yang tidak berperilaku sesuai berarti sakit jiwa.
c.        خير الناس انفعهم للناس ) )Aktualisasi dirinya bagus
Kemudian yang terakhir adalah aktualisasi dirinya bagus, artinya kemanfaatan dirinya bagi orang lain oke. Contoh: jika sebuah gerakan atau organisasi menyelenggarakan rapat atau diskusi. jika “dia” tidak hadir dalam rapat rasanya rapat kurang lancar, ide minimal, gagasan kurang dan keputusan kurang konkrit.
Ini menandakan bahwa aktualisasi (kemanfaatan) dirinya bagus di hadapan orang lain. Namun jika sebaliknya, jika “dia” tidak hadir dalam rapat atau diskusi rasa aman, sejahtera, sentosa, dan diskusi berjalan lancar dan keputusan yang diputuskan maksimal (efektif). Maka orang seperti ini aktualisasi dirinya sangat jelek dan tidak berkualiatas.
Inilah tiga hal minimal yang harus dimiliki oleh seseorang jika mau dirinya dikatakan sehat jiwa. Namun, apabila ketiga hal ini tidak melekat pada dirinya maka secara tidak langsung orang tersebut bisa dikatakan sakit jiwa. Oleh karenanya, mari sama-sama kita renungkan ada di posisi mana kita, sehat jiwakah? Atau malah sebaliknya sakit jiwa?.
Mari kita berbenah diri untuk menjadi yang terbaik dalam hidup ini. Ingat saudaraku:” Hidup didunia hanya bisa dinikmati sekali”. Mari kita gunakan yang sekali ini menjadi yang terbaik. Apa yang kita tanam saat ini itulah yang akan kita petik hari esok (akhirat).  ( siapa yang menanam dia yang akan menuai). Wallahu’alam!.
Hanya ini yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi penulis pribadi dan kepada pembaca yang mulia.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Di tulis oleh : Adnan/KPI/UMY.

“Trilogi” dalam Perspektif Al-Qur’an

“Trilogi” dalam Perspektif Al-Qur’an
Dalam setiap organisasi tentunya memiliki perbedaan ragam (culture). Sehingga        satu organisasi atau satu gerakan dengan gerakan lainnya berbeda, baik dalam segi sejarah (Historis), Simbol, Tujuan (visi), dan kultur yang di kembangkan dalam organisasi tersebut. Dengan demikian lahirlah istilah-istilah yang menyebabkan “perbedaan” walaupun pada inti tujuannya sama yaitu “Dakwah”. Dalam gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang lebih di kenal dengan sebutan “IMM”  memiliki trilogi yang sangat relevan dengan keadaan umat saat ini.
Oleh karenanya, penulis ingin meminjam “Trilogi” tersebut untuk menjadi bahan penulisan pada kesempatan yang berbahagia ini.
a)      Religiusitas
Agama adalah penunjuk arah menuju kehidupan yang hakiki baik di dunia maupun di akhirat nanti. Ini relevan dengan doa yang sering kita baca (do’a sapu jagat):”Rabbana atina fitdunya hasanah wafil akhirati hasanah”. Agama merupakan modal penting bagi seluruh manusia di jagat raya. Bahkan dalam semua organisasipun harus selalu di imbangi dengan nilai-nilai keagamaan. Untuk apa jadi “prof” yang ilmu (intelektual)nya tinggi namun, semua itu tidak di landasi dengan agama (Islam) yang kuat. Berapa banyak para intelek Islam yang “murtad” karena ilmu agama mereka kurang (minimal). Sehingga musuh-musuh Islam (Kafir) mampu menggoyang keimanan seorang “prof”.
Oleh karena itu, ilmu agama merupakan hal yang dasar (fundamental) dalam sebuah organisasi. Maka IMM adalah salah satu organisasi Islam yang bergerak di bidang dakwah dan hubungan kemasyarakatan, dalam mengaplikasikan nilai-nilai moral keagamaan. Sesuai dengan firman Allah SWT surat Ali-Imran:104: “ Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Walaupun ini gagasan K.H.A.Dahlan dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah. Namun, tidaklah salah IMM mengikuti jejak Muhammadiyah. Di sebabkan IMM adalah salah satu ortom yang berada dalam naungan Muhammadiyah.
b)     Intelektualitas
Dalam Islam menuntut ilmu merupakan hak dan kewajiban bagi setiap muslim. Hadist Nabi SAW :”Barangsiapa yang ingin kehidupan dunia maka dengan ilmu, Barangsiapa yang menginginkan kehidupan akhirat juga dengan ilmu, dan Barangsiapa yang menginginkan kedua-duannya juga dengan ilmu”. Dalam IMM ada satu motto “Anggun dalam moral, dan Unggul dalam intelektual”. Bahkan jikalau kita melihat lebih jauh para sahabat Rasul semuanya memiliki pengaruh. Abu bakar di samping pengusaha sekaligus imam, Umar ibn Khattab di samping jenderal juga imam, Utsman ibn Affan di samping pembisnis juga imam, Ali ibn Abi Thalib di samping intelek muslim juga imam. Semuanya serba lengkap telah di contohkan oleh para sahabat.
Hal ini merupakan sesuatu yang harus melekat pada diri seorang kader. Tanpa nilai tersebut maka penulis yakin kader akan terombang-ambing seperti buih di lautan. Sehingga tidak ada kejelasan dan tujuan yang jelas dalam ber-IMM.
Padahal Allah SWT mengatakan: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu). (Ar-Rahman:33).Begitulah kedudukan ilmu (intelek) dalam Islam. Islam sangat menghargai umatnya untuk menjadi yang terbaik dari yang baik dalam perihal intelektualialitas. Tentunya semua itu hal-hal yang tidak bertentangan dengan Islam (Syari’at).
c)      Humanitas
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendirian. Semuanya saling membutuhkan, yang kaya butuh si miskin dan yang miskin membutuhkan si kaya. Begitu juga sebaliknya pemimpin butuh rakyat dan rakyatpun butuh pemimpin. Itulah roda hidup di dunia yang telah di ciptakan Allah SWT. Coba kita renungkan sejenak seandainya manusia di dunia kaya semua atau miskin semua. Tentunya dunia tidak akan terasa indah.
Dengan demikian hidup saling membantu, mengharagai dan memberi “ Yadul ulya Khairum min yadis sufla, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”. Maka sebelum kita memperbaiki hubungan kita dengan manusia (Hablum minnanas) perbaikilah terlebih dahulu hubungan dengan Allah (Hablum minallah). Kalau seandainya hubungan vertikal (Allah) sudah baik, maka penulis yakin bahwa hubungan horizontal (Humanitas) juga insyaallah akan ikut baik.
Tahun ini IMM merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-47, tentunya kita sangat mengharapkan kepada kader IMM semoga isi Trilogi tersebut dapat diaplikasikan dalam hidupnya, baik untuk diri pribadi, masyarakat dan orang di sekitar kita. Ingat Hadist Nabi “Khairunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik kamu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”.
Di tulis Oleh : ADNAN/KPI FAI UMY/2010.

Hidup dan Realitas

Hidup dan Realitas

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحَمدُ لله الذِي آرسَل رسُولَهُ محمدًا صلى اللهُ عَليهِ وسَلم , الهُم صَل وسلم عَلَي سيدنَا مُحمد وعَلى الهِ واصحَابهِ اجمِعين اما بعد :

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya. Sehingga kita dapt berfikir dan berzikir kepadaNYA. Shalawat dan salam kepada junjungan kita bersama Nabi Muhammad SAW yang telah merubah pola pikir manusia dari jahiliyah kepada islamiyah seperti yang kita rasakan saat ini.
Amma Ba’du.
Hidup adalah anugerah Allah SWT yang di berikan kepada makhluknya. Manusia salah satu Makhluk hidup yang di lengkapi dengan akal. Bahkan akal itulah yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk yang lain. Hidup bukan untuk di sesali namun, hidup untuk di nikmati sesuai dengan syari’at Allah SWT. Imam Al-Ghazali mengatakan:”Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu mati besok, dan Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya”.
 Inilah ungkapan Al-Imam kepada kita, sehingga dalam hidup tidaka akan ada penyesalan. Bangsa kita saat ini mempunyai berbagai macam masalah (problem), mulai dari berbagai kasus yang tidak terselesaikan dan lainnya. Kemiskinan di bangsa ini mencapai 31%, itupun di anggap makmur tidak sesuai dengan jenjang Internasional. Di jenjang internasional orang di katakan makmur (ridak miskin) apabila per-hari pendapatan perkapita 2 dolar (18 ribu). Namun di Indonesia di anggap masyarakat makmur apabila pendapatan perkapita per-hari 1 dolar (9 ribu).
Coba kita bayangkan sejauh mana perbedaan, bahkan apabila yang di ambil syarat makmur Internasional maka, kemiskinan di bangsa Indonesia lebih dari 50%. Namun apabila kita lihat korupsi negara kita berada dalam lima besar. Inilah bangsa yang masih membutuhkan orang-orang yang bisa memecahkan masalah (problem solver). Walaupun demikian kita tidak merasa minder, tidak menyalahkan pemimpin (ulil amri/umara) atau Ulama. Tetapi mari kita salahkan diri kita, semua ini kita jadikan sebagai bahan introspeksi (muhasabah) untuk menjalani hidup sesuai dengan realitas. Imam Al-Ghazali membagi orang bahagia kedalam 4 (empat) kategori :
a.       (Bahagia di dunia dan bahagia pula di akhirat).
Ini pilihan semua orang. Semua orang berkeinginan seperti ini. Namun keinginan tidak sesuai dengan do’a dan ikhtiar.  Ingat “Usaha tanpa do’a kosong, Do’a tanpa usaha bohong”. Allah berfirman :
b.      (Sengsara di dunia dan namun bahagia di akhirat).
Ini adalah kehidupan orang miskin. Dunia hidup hanya beratapkan langit dan berlantaikan bumi. Namun mereka tidak lupa dengan sang pencipta Allah SWT (al-Khaliq). Hidup di bawah kolong jembatan, hanya memiliki gubuk reot, makan tidak menentu namun Zikrullah selalu menyinar dalam hatinya (Qalbu). Ini lah orang miskin namun tidak mau membuat orang lain sengsara gara-gara kemiskinannya.
c.       (Bahagia di dunia namun sengsara di akhirat).
Orang yang mengalami hal ini adalah para koruptor, perampok, penipu, pezina dan segala manusia yang hanya mementingkan duniawi saja. Mereka tinggal di rumah mewah, banyak uang, mempunyai pengaruh di masyarakat, mereka punya kekuasaan, punya jabatan dan berbagai macam fasilitas di dunia. Tapi mereka lupa dengan fakir miskin, anak yatim, kaum dhuafa dan orang-orang yang membutuhkannya.
Hidup hanya mementingkan materi (pragmatis). Namun lupa dengan kebahagian yang hakiki di akhirat.
Allah SWT berfirman:
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Q.S.al-A’la:17).
d.      (Sengsara di dunia dan sengsara di akhirat).
Ini adalah manusia yang tidak mempunyai hati dalam hidup. Mereka hidup di rumah reot, di bawah kolong jembatan, miskin bahkan mereka juga lupa dengan zat yang menciptkannya. Pintu hati sudah di tutup serapat-rapatnya. Sehingga pintu hati mereka mati tanpa hidayah dan taufik.
Allah SWT berfirman:
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka. dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat (Q.S.al-Baqarah: 7).

Hanya inilah yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjadi pencerahan dan renungan bagi saya pribadi dan pendengar yang berbahagia. Maka dalam hidup banyak-banyaklah berzikir dan berfikir atas ciptaan Allah SWT.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Oleh : Adnan/KPI/UMY.


Pantun

Kucing berlari dua tiga,
seekor sembunyi dalam kain,
Umur baru dua puluh tiga,
mak dah bising tanya bila nak kawin.[

Ikan haruan masak lemak,
tersekat tulang dianak tekak,
Tak cukup dengan mak,
makcik-makcik,nenek-nenek pun tanya jugak.

Kain batik kain basahan,
terkoyak tersangkut dimata joran,
Dulu masa sekolah, mak pesan,
jangan bercinta nanti ganggu pelajaran.

Panau banyak macam peta,
Belakang berbelang kena rotan.
Jadi budak baik mendengar kata,
23tahun tak keluar ngan jantan.

Petang-petang mandi kolah,
Rambut mengerbang banyak kutu,
Bila dah habis sekolah,
mak kelam-kabut carikan menantu.

Anak kerbau mati tersepit,
Anak ikan mati dijala,
Pantang tengok lelaki baik sikit,
asyik cakap 'terimajela'.

Beras ditumbuk dibuat bedak,
lesung terjatuh jari terluka,
Bukannya tak ada orang yang hendak,
masalahnyer hati dah tak terbuka.

Kaki tempang jalannya senget,
Buku lali terasa keras,
Masih teringatkan cinta monyet,
masa umur baru lima belas.

Jolok kedondong pakai galah,
jolokkan sekali buah kuini,
hmm..apa nak jadi pon kadilah
Malas nak pening lalat pikir pasal ni.

Tengah hari tertidur lena,
jam didinding berdenting dua,
Kalau ada jodoh nanti,tak kemana.
Cari tak cari..ke temu jua.

Pandangan al-Quran terhadap Gender

Makan ikan terasa nikmat, makan duren rasanya ajib, mengucapkan salam hukumnya sunat, menjawab salam hukumnya wajib.
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Puji dan syukur kita haturkan kepada Ilahi Rabbi Allah Dzul Jalali wal Ikram. Tuhan semesta alam, memberikan kasih sayang pada siang dan malam. Mencurahkan rahmatnya kepada umat yang beriman. Memberikan taubat untuk orang-orang yang meminta ampunan. Semoga kita tidak terjebak dalam kejahiliyahan dan kegelapan.
Shalawat dan salam kepada junjungan kita bersama Nabi Muhammad SAW. Pelopor sejati umat Islam selalu memberi pencerahan dan teladan bagi kita umat Islam. Sebagai the best of example di antara para tokoh-tokoh Quraisy.
Yang terhormat Dewan Juri yang arif dan bijaksana, kepada seluruh pendengar yang budiman lagi beriman.
Marry Wallstonecraff, pada tahun 1972 dalam bukunya “The righ of the women  menyerukan penolakan terhadap posisi wanita yang direndahkan dan dipersamakan kedudukan dengan laki-laki. Buku ini sangat laris dipasaran bahkan dijadikan landasan lahirnya gerakan Gender oleh sebagian orang. Gerakan yang ingin memposisikan wanita sama bahkan lebih dari laki-laki. Jika fenomena ini dibiarkan maka saya khawatir perempuan keluar dari kodratnya. Atas nama gender mereka tampil di muka umum dan dengan sesukanya mengatakan “oh suamiku, tanpa kamu aku akan bisa hidup”. Melihat kejadian di atas izinkan kami menyampaikan beberapa ayat yang berkenaan dengannya, berjudul:
Pandangan al-Qur’an terhadap Gender
Allah SWT berfirman dalam surah an-Nisa’: 32, berbunyi sebagai berikut:
Ÿ  
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (an-Nisa’: 32)
Sebait ayat di atas membicarakan tentang hak wanita. Setiap wanita berhak mendapat bagian dari usahanya. Semua perempuan mempunyai hak untuk bekerja dan bereskpresi selama tidak menurunkan harkat dan martabat kewanitaannya. Namun demikian banyak orang yang nyeleneh termasuk umat Islam itu sendiri, di antaranya M. Ali Pasha penganut paham Gender dan Feminisme. Dia dengan keras menyerukan agar umat Islam meninggalkan tradisi arab serta menggatinya dengan budaya barat. Pun juga menganjurkan supaya umat Islam tidak lagi belajar ke Timur Tengah namun beralih ke Barat.
Ketahuilah, pendapat umat Islam yang melenceng dari al-Qur’an dan as-Sunnah tidak datang dengan sendirinya, seperti dikemukakan Tatik Chusniaty ( Pemerhati Gender dan Feminis) terjadi karena 4 (empat hal): Imperalisme barat atas Islam, Banyak umat Islam belajar ke Barat, pengaruh Missionaris dan dibukanya terusan Suez di Mesir.
Pendengar yang terhormat dewan juri  yang mulia
Islam sebagai agama kemanusiaan tidak mendiskriminasikan perempuan. Kita telah melihat dari asal kejadiaanya. Hal ini tercantum dalam surah al-Hujurat: 13, berbunyi sebagai berikut:
  
Artinya:”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (al-Hujurat: 13)
Syech Mahmud Syaltut mantan pimpinan tertinggi al-Azhar Mesir mengatakan: tabiat laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama, tidak ada perbedaan atau tebang pilih. Di mata Allah SWT laki dan perempuan setera, yang membedakan hanyalah Taqwa.
Para pendengar yang budiman
Islam sangat memperhatikan hak-hak kaumnya termasuk perempuan. Masa jahiliyah, anak perempuan baru lahir di bunuh hidup-hidup, sebab di anggap membawa kabar buruk dan aib keluarga. Namun, Islam menyelamatkan mereka dari hal durjana tersebut. Meskipun Islam sudah menyatakan pembelaannya atas kedudukan perempuan namun tetap saja di anggap sinis oleh non-muslim. Terutama dalam 2 (dua) hal:
1.      Hak waris.
Islam dikatakan tidak adil disebabkan perempuan lebih sedikit dibangdingkan laki-laki. Ketika ini yang ditawarkan, maka konsep yang harus kita pikirkan adalah laki-laki adalah kepala rumah tangga yang bertanggungjawab penuh kepada keluarga dalam segala hal, sedangkan isteri tidak demikian. Konsep ini berbeda dengan Romawi, seorang suami diperbolehkan menjual, menganiaya dan mengusir isterinya. Di peradaban Hindu-Cina, bila suami meninggal maka isterinya dibakar hidup-hidup. Nauzubillah!
2.      Perempuan diciptakan dari tulang bengkok.
Hadist Rasul SAW:”Saling pesan memesanlah untuk berbuat baik pada perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok”. (HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi).
Banyak orang memahami hadist ini secara harfiah, sehingga menimbulkan persepsi perempuan lebih rendah dari laki-laki karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Hal ini telah disampaikan oleh Rasyid Ridha dalam tafsir al-Manar:”Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dalam kitab perjanjian lama, dengan mengarah kepada pemahaman di atas, niscya pendapat keliru ini tidak akan ada dalam umat Islam: tulang bengkok adalah majaz (kiasan). Memperingatkan laki-laki agar bertindak lemah lembut terhadap wanita.
Hati perempuan laksana air maka datanglah kepadanya dengan hati embun. Kelembutan perempuan laksan awan maka janganlah ditutup dengan kabut hitam.
Maka orang bijak pun mengatakan:”wanita tidak diciptakan dari tulang kaki maka dia bukan untuk di puja dan di puji, wanita juga tidak diciptakan dari tulang jemari maka dia bukan untuk di caci dan di dokrinasi, wanita tidak diciptakan dari tulang kaki maka hidupnya bukan untuk di injak dan di intimidasi, namun wanita diciptakan dari tulang rusuk lelaki yang sebelah kiri agar dekat dengan hati untuk dihormati dan dihargai”.
Saudara-saudara seaqidah dan setanah air
Pembuktian lebih lanjut bahwa Islam menempatkan perempuan setera dengan laki-laki diterapkan di zaman Nabi SAW, yaitu perempuan mempunyai peranan sentral termasuk dalam hal profesi. Khadijah sebagai saudagar, Zainab binti Jahsy bekerja sebagai penyamak kulit binatang, al-Syifa’ seorang perempuan pandai menulis sehingga diamanahi manajemen pasar. Menandakan bahwa betapa pentingnya peranan perempuan di kala itu. Mereka bisa bekerja kapanpun dan dimanapun. Sehingga di anggap Islam tidak sejalan dengan teori-teori barat adalah mustahil, bahkan Islam lebih dahulu menerapkan itu, tentunya sesuai dengan koridor keislaman.
Laki-laki suka bermain bola, wasitnya harus adil dan bijaksana, kemenangan menjadi target utama, kami mohon doa pada dewan juri agar kami juara.
Sang Raja naik pedati, berhenti di kota ini, syarah Syarhil Qur’an berakhir di sini, semoga menang untuk jumpa kembali.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Jumat, 01 Juli 2011

Budaya Keilmuan dalam Islam

Angin bertiup dari utara, menuju ke arah selatan, sambutlah salam dari saya, walau tidak berjabat tangan.
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Tiada kata yang paling indah kecuali memuja dan memuji Allah penguasa alam jagad raya, menjadikan insan sebagai raja di bumi persada, menyerahkan pengelolaan kepada manusia, semoga amanah kita terlaksana,ilmu agama menjadi pondasi utama, sehingga Baldatun Thayyibatun akan terwujud dalam kehidupan nyata, bukan hanya sekedar pemanis bibir penguasa bahkan seperti orang yang ikut Pilkada.
Selawat dan salam kepada reformis sejati, membawa syariat sesuai hati nurani, membela kebenaran tanpa kenal henti, menebar perdamaian dimanapun ia berdiri, itulah dia Muhammad SAW Rasul Ilahi.
Yang terhormat dewan juri yang arif dan bijaksana dan kepada seluruh pendengar yang berbahagia.
Ilmu adalah alat menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Hidup tanpa ilmu bak hewan yang tidak mengendalikan hawa nafsu. Islam adalah salah satu agama yang sangat menekankan akan pentingnya ilmu. Munculnya orang kecil dan besar karena ilmu seperti Aristoteles, ibnu khaldun, ibnu Sina dan sebagainya. Namun sayang, zaman serba canggih membuat orang menyepelekan ilmu, budaya keilmuan tidak dibangun berdasarkan keimanan. Padahal, jika kita kilas balik kebelakang mulai zaman Nabi SAW ilmu sudah dibudidayakan. Berdasarkan beberapa fakta di atas izinkan kami menyampaikan beberapa ayat yang berkenaan dengannya dengan judul:
Budaya Keilmuan dalam Islam
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah al-Alaq:1-5,berbunyi sebagai berikut:
  
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (al-Alaq:1-5)
Pendengar yang budiman dewan juri yang mulia
Kata iqra’ adalah fi’il amar berdiri atas wazan fa’ala (qaraa) yang berarti perintah membaca. Membaca dalam hal ini bermakna luas, perintah menuntut ilmu baik sekolah formal maupun informal,membaca ayat-ayat qauniyah maupun qauliyah. Kata kalam diatas yakni pena dengan maksud Allah SWT mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Jadi, budaya menuntut ilmu sudah diajarkan pada saat wahyu pertama turun kepada Nabi SAW. Bahkan dalam al-Qur’an kata ilmu di sebut sebanyak 854 kali, begitu penting ilmu dalam Islam.
Namun seiring dengan perkembangan waktu cendikiawan muslim mulai lenyap ditelan massa. Muslim mundur dari budaya keilmuan sejak runtuhnya khalifah Turki Usmani hingga saat ini. Tokoh-tokoh yang terkenal hingga saat ini adalah Thomas Alpha Edison penemu lampu pijar, walaupun pada saat sekolah ia seorang biasa bahkan dikeluarkan dari kelas karena kebodohannya. Al-Khawarizmi penemu angka 0 (Nol), seandainya bukan jasanya maka tahun 2010 tidak akan ada.
Pertanyaannya adalah: apa yang membedakan mereka? Perbedaan mereka hanya satu, yang beragama non-Muslim lebih dikumandangkan dibangdingkan yang Islam. Akhirnya al-Khawarizmi, ibnu sina, ibnu khaldun, ibnu Rusyd hilang dalam sejarah ditelan massa. Karena barat alergi mendengar kejayaan Islam atau boleh jadi umat Islam sendiri yang tidak tahu tokoh Islam.
Seandainya budaya keilmuan tidak ada maka, kita tidak akan mengenal Hp, TV, dan Listrik. Namun hari ini fakta menunjukkan umat Islam mulai ketinggalan ilmu pengetahuan, contoh: dulunya Indonesia tempat menuntut ilmunya bangsa asing, namun saat ini kita yang kesana. Surat al-Alaq betapa pentingnya membaca, membaca adalah jendela ilmu. Proses membaca adalah hal yang sangat urgen dalam ilmu pengetahuan. Melalui membaca kita dapat menjelajahi dunia dan angkasa, kita akan mengetahui bahwa dunia ini harus seimbang, ada energi positif dan negative semua telah termaktub dalam al-Qur’an.
Allah SWT berfirman dalam surah al-Anbiya’:30, berbunyi sebagai berikut:
  
Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (al-Anbiya’:30)
Hadirin dan hadirat yang ganteng dan cantik jelita
Lalu seperti apa hubungan agama dengan ilmu? Agama kristiani pernah mencatat hubungan agama dengan ilmu dua hal yang bertentangan, sehingga otoritas gereja berada di atas segala-galanya. Alhasil para ilmuan yang hidup di abad kegelapan harus menanggug resiko, mereka meninggal di penggal zakarnya oleh algojo. Kemudian timbullah pemberontakan hingga lahir Kristen protestan, ini kristiani bagaimana dengan Islam?
Islam bukan hanya sekadar agama namun ideologi,isme dan juga ilmu. Islam memandang ilmu sebagai modal utama, perbedaan manusia dengan hewan adalah ilmu. Begitu besar hubungan kausalitas, simbiosis antara agama dan ilmu. Negara maju bukan karena harta tapi ilmu,orang di kenang dan dihormati karena ilmu. Jams Watt penemu mesin uap, hari ini inovasinya dikembangkan oleh China, Amerika dan Jepang. Dimana Negara Islam?. Kita memang terjebak dalam dunia konsumenisme yang melihat barang baru langsung diserbu, tahu pameran elektronik langsung tertarik, tidak bisa beli cash langsung kredit.
Saudara-saudara yang seaqidah dan setanah air
Maka oleh karena itu, mari umat Islam mengejar ketertinggalan itu. Mari kita kuasai dunia dengan ilmu, ilmu adalah hal dasar yang paling penting dalam sebuah Negara. Ingat, bangsa ini adalah kaya raya, masih banyak tempat mengaplikasikan ilmunyang kita miliki. Hanya ini yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.
Janganlah letih berusaha, karena Allah akan membalasnya, kita sudah berdoa mendapat pahala, semoga di tambah dan mendapat dengan juara.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.