Saleum Teuka Syedara

Belajar Dakwah Bersama Dai Muda

Jumat, 19 Agustus 2011

Pemuda vs Nabi Isa as

Suatu ketika Nabi Isa as berjalan-jalan ingin melihat pemandangan ciptaan Allah SWT yang maha kuasa. Sedang asyik-asyik dalam perjalanan, tiba-tiba datang seorang pemuda kepadanya. Kemudian terjadilah dialog diantara mereka:
Pemuda : Wahai Isa, bolehkah aku mengikuti perjalananmu?
Nabi Isa: Boleh wahai pemuda, tapi ingat: jangan berbohong kepadaku nanti dalam perjalanan. 
Kemudian pergilah mereka berdua!
Dalam perjalanan, tiba-tiba Nabi Isa as merasa lapar dan haus sehingga harus menghentikan perjalanannya. Kepada pemuda Nabi as mengatakan:
Nabi Isa: Wahai pemuda! kamu disini sebentar, saya mau beli makanan (baca:Nasi)!
Pemuda : Ia Isa, saya akan tunggu disini sampai engkau balik!
Kemudian Nabi Isa as beli nasi 3 bungkus dengan bagaian: satu untuk Nabi Isa as, satu untuk pemuda dan satu untuk persiapan dalam perjalanan. 
Datanglah Nabi Isa as dihadapan pemuda tersebut. Kemudian Nabi Isa langsung memberikan nasi kepada pemuda dan langsung makan bareng!.
Setelah makan:
Nabi Isa: Wahai pemuda! tunggu sebentar lagi, saya mau cuci tangan di sungai itu?
Pemuda : Ia wahai Isa.
Apa yang terjadi, setelah Nabi Isa as mencuci tangan, tiba-tiba sang pemuda tersebut langsung memakan nasi yang disimpan Nabi Isa itu sebagai bekal dalam perjalanan. Setelah cuci tangan dan balik ke tempat tersebut, Nabi Isa as bertanya:
Nabi Isa: Wahai pemuda! nasi yang saya simpan sebagai bekal dalam perjalanan kemana?
Pemuda : wah... saya tidak tahu wahai Isa!
Nabi Isa: Betul kamu tidak tahu?
Pemuda : Betul Isa.
Setelah terjadi dialog yang panjang, akhirnya Nabi Isa as dan pemuda langsung melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba ditengah perjalanan ada sebuah laut yang terbentang luas. Nabi Isa as dan pemuda ingin menyeberangi laut tersebut. Nabi Isa as berkata: 
Nabi Isa: Wahai pemuda kita akan menyeberangi laut ini!
Pemuda : Apakah bisa ya Isa (heran)? padahal kita tidak memiliki perahu, kapal dan alat penyeberang lainnya.
Nabi Isa: Tentu sangat bisa wahai pemuda. Mohon pejamkan matamu dan pegang di pundakku. 
Sang pemuda pun menuruti apa yang diperintahkan oleh Nabi Isa as. Dengan izin Allah SWT dan mukjizat Nabi Isa as maka mereka berdua bisa melewati laut tersebut. Setelah sampai dipenyeberangan sang pemuda berkata: 
Pemuda : Sungguh luar biasa, maha kuasa Allah SWT bisa memperjalankan kita berdua melewati laut ini tanpa menggunakan apa-apa. 
Nabi Isa: Kamu percaya Allah SWT maha kuasa?
Pemuda : Percaya wahai Isa.
Nabi Isa: Jika kamu percaya, yang makan nasi bungkus tadi siapa? 
Pemuda : Kalau itu saya tidak tahu wahai Isa.
Nabi Isa: Benar kamu tidak tahu?
Pemuda : Benar wahai Isa.
Kemudian mereka berdua pun melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba Nabi Isa as memanggil 3 ekor burung, kemudian di sembelih, kemudian di makan. Kemudian tulang belulang sisa makanan tadi dikumpulkan menjadi 3 tumpukan. Kemudian Nabi Isa as meniup tulang itu dan langsung menjadi burung dan terbang. Sang pemuda pun mengatakan: 
Pemuda : Sungguh luar biasa, maha kuasa Allah SWT bisa menghidupkan burung yang sudah mati.
Nabi Isa: Kamu percaya Allah SWT maha kuasa?
Pemuda : Percaya wahai Isa.
Nabi Isa: Jika kamu percaya, yang makan nasi bungkus tadi siapa? 
Pemuda : Kalau itu saya tidak tahu wahai Isa.
Nabi Isa: Benar kamu tidak tahu?
Pemuda : Benar wahai Isa. 
Kemudian mereka berdua pun melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ada sebatang emas dihadapan Nabi Isa as, lalu Nabi Isa as mengambil dan membelah emas tersebut. Sehingga emas tersebut menjadi 3 bagian. Lalu Nabi Isa as pun mengatakan: 
Nabi Isa: Wahai pemuda saya membagi emas ini menjadi 3 bagian. Dengan pembagian: Satu untuk saya (Nabi Isa) dan satu untuk kamu wahai pemuda. 
Pemuda : Jadi yang satu bagian lagi untuk siapa wahai Isa?
Nabi Isa: Bagian yang satu lagi untuk yang makan nasi bungkus tadi. 
Kemudian pemuda itu menjawab:
Pemuda : Nasi bungkus tadi saya yang makan wahai Isa!
Nabi Isa: Benar kamu yang makan??
Pemuda : Benar wahai Isa! sumpah saya yang makan! suwer isa..suwer..
Nabi Isa: Jika itu yang kamu lakukan maka bagian saya akan ku berikan kepadamu tapi dengan syarat kamu tidak boleh mengikutiku lagi.
Pemuda : Boleh wahai Isa.
Lalu Nabi Isa pun menyerahkan bagian emasnya kepada pemuda itu. Kemudian Nabi Isa as pergi dan meninggalkan pemuda itu. Lalu sang pemuda pun mengambil sehingga ia memiliki 3 bagian emas. Namun tiba-tiba, datanglah 2 orang perampok dihadapannya. Sebelum dirampok sang pemuda pun mengatakan: 
Pemuda : Wahai perampok, jangan rampok aku! karena aku akan membagikan emas ini kepada kalian. 
Perampok: Ia setuju, mereka pun membagikan di suatu tempat yang telah ditentukan.
Tidak berapa lama kemudian, mereka lapar. Sang pemuda itu menyuruh kepada perampok 1 untuk membeli makanan (baca:nasi) 3 bungkus. Lalu perampok itu pun menuruti perintahnya dan membeli nasi. 
Namun, pemuda dan satu perampok yang tinggal bersamanya mengatakan: 
Pemuda : Jika kita membagi emas ini berdua maka kita akan kaya. Bagaimana jika yang beli nasi itu ketika pulang kesini kita bunuh??
Perampok 2: Ia setuju!
Namun perampok pertama (yang beli nasi) pun mempunyai siasat untuk membunuh mereka berdua. Cara yang dilakukan adalah menaburkan racun didalam makanan yang dibeli itu. 
Lalu pulanglah yang beli nasi, namun tiba-tiba dihadang oleh temannya dan di bunuh hingga tewas di tempat. Lalu yang bunuh itu pun memakan nasi yang sudah diracun, maka mereka berdua pun ikut tewas seketika. 
Kemudian Nabi Isa as memanggil sahabatnya dan berkata: 
Nabi Isa: Wahai sahabatku! inilah harta yang akan menggiring pemiliknya ke neraka Allah SWT. 

Pelajaran yang bisa diambil: 
  1. Gara-gara harta akan memutuskan hubungan persahabatan. 
  2. Jangan salah gunakan harta, karena harta akan bisa menggiring pemiliknya ke neraka. 
Maka HATI-HATILAH dengan HARTA.